Weding Festival di Hotel Claro, Kembali digelar
KilasSultra.com:KENDARI-Manajemen Hotel Claro seakan tidak hentinya berkreasi demi memajukan dunia budaya di Bumi Sulawesi Tenggara. Dibalut dalam ajang festival, Hotel Claro Kendari kembali mengenalkan acara tahunannya, yakni Claro Weding faestival (CWF)
Acara itu dijadwalkan mulai Kamis, 25 Februari 2021, hingga tiga hari kedepan. Dengan mengusung salah satu corak pakaian adat di Sultra yakni pakaian pengatin adat Tolaki.
Demi berkualitasnya acara Festival itu, Pihak Claro menggandeng Asosiasi Pengusaha Dekorasi Indonesia Sulawesi Tenggara (Aspedi-Sultra).
Aling, ketua panitia CWF menjelaskan kegiatan festival akan dibarengi dengan aneka sajian edukasi atau pendidikan seputar tata busana dengan aksesorisnya, hingga tata rias pengatin.
“Tujuan utama itu untuk mengangkat Budaya. Di Festival ini akan diselingi sejumlah talk show. Tujuannya untuk edukasi masyarakat tentang tata cara berpakaian, berhias untuk acara pernikahan,” ujar Aling saat konferensi pers, Senin 21 Februari 2021 di hotel Claro Kendari.
Acara itu bakal di ikuti para promotor (vendorse) sejumlah produk perhiasan. Tidak hanya itu, mengingat acaranya di musim Covid 19, Aling menjelaskan kegiatan tetap acara memedomani protokol Kesehatan. Bahkan panitia sambung Aling, akan menggandeng Satgas Covid- 19
“Target itu ada 14 vendors, mulai dekorasi, vendors make up hingga vendors lainnya. Kami juga undang Satgas Covid 19. kami juga bekerja sama dengan mereka,” paparnya
“Kita juga memberikan edukasi bagi pengusaha-pengusaha di tengah pandemi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Aspedi Sultra, Anwar mengatakan, industri pernikahan mengalami penurunan dalam hal pendapatan di tahun 2021 dibandingkan dengan tahun sebelumnya akibat pandemi Covid-19.
“Dimasa pandemi industri pernikahan sangat sulit. Orang kalau mau nikah sekarang kebanyakan langsung ke KUA saja karena pemerintah terus menghimbau penegakkan protokol kesehatan,” tuturnya.
Lanjutnya, dalam even tersebut, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Lembaga Adat Tolaki dengan harapan bisa mengangkat budaya Tolaki melalui even tersebut.
“Kami akan berkoordinasi dengan ketua Lembaga Adat Tolaki. Bagaimana kita bisa mengangkat kembali budaya dengan adanya modernisasi yang tengah meningkat pesat di masyarakat,” terangnya.
Kedepannya, sambung Anwar, event tersebut juga mengangkat adat yang ada di Sultra serta beberapa dari daerah lain di Indonesia. (A)