Wakil Bupati Konawe sebut PT. VDNI Dongkrat pertumbuhkan ekonomi.
KilasSultra.com KONAWE: PT. Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) disebut sebagai salah satu pedongkrat pertumbuhan ekonomi Daerah. Kehadiran Industri smelter Nikel di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe itu manfaatnya sudah dirasakan masyarakat.
Pernyataaan itu disampaikan wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara (GTS) dalam sebuah acara Musrembang Data di Kabupaten Konawe.
Dia menyebutkan peredaran uang untuk gaji karyawan di kawasan industri Morosi kurang lebih seratus milyar.
“Uang yang berputar hanya untuk gaji karyawan kurang lebih seratus milyar bayangkan dengan APBD kita yang hanya enam milyar satu bulan” ungkap GTS
Bahkan kata GTS, kehadiran industri di Kecamatan Morosi memberikan kontribusi untuk Kabupaten lain yang ada di Sulawesi Tenggara. Salah satunya dengan adanya perekrutan tenaga kerja yang mengurangi angka pengangguran.
“Konut hampir seribu angka penganggurannya kita kurangi, Kota Kendari hampir tiga ribu tenaga kerja, Kolaka, Kolaka Utara, Koltim, Buton, Muna, bahkan di Sulawesi Selatan” pungkas GTS.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Konawe Agus Suyono mengaku angka kemiskinan di Konawe mengalami penurunan.
Meski belum ada data valid terkait itu, namun Agus yakin penurunan itu berkat hadirnya lapangan pekerjaan. Salah satunya rekrutimen PT. VDNI.
“Kalau data tentang itu belum kita dapatkan sekarang karena memang sekarang ini sedang mengirim data ke Pusdatin sebanyak 26.507 sekarang itu hasil verifikasinya kita tunggu baik itu kepesertaan BPJS, termasuk warga Morosi yang sudah masuk jadi tenaga kerja industri” ujar Agus
Sedangkan angka kemiskinan di Kabupaten Konawe sendiri, menurut Agus, dalam rentan Tahun 2019 hingga 2020 mengalami penurunan.
“Tapi untuk sementara ini, dari 2019 sampai ke 2020 Konawe itu sudah terjadi angka pengurangan angka kemiskinan menjadi 1.056 KPM” lanjut Agus.
Untuk kepastian data jumlah kemiskinan di kawasan industri Kecamatan Morosi, Agus mengungkapkan, pihaknya kemungkinan akan memperoleh pada awal bulan Maret 2021.
“Baru kita akan mendapatkan datanya kemungkinan kalau bukan Februari awal Maret” tutup Agus Suyono. (B)