KilasSultra.com-BOMBANA-Kepala Dinas Pertanian Muhamad Siarah Bersama rombongan berkunjung ke petani tanaman Hortikultura di Kecamatan Tontonunu guna memantau ketersediaan Tomat dan Cabe di Kabupaten Bombana
Kadis Pertanian Muhamad Siarah mengatakan dalam kunjungan ini adalah untuk menekan Inflasi dan memantau ketersediaan tanaman Horti Kultura serta Tomat dan Cabe di kabupaten Bombana tetap stabil pada saat hari-hari besar keagamaan dalam menghadapi puasa dan hari raya Idul Fitri.
“Hasil tomat dan cabe di perkirakan akan melimpah jelang puasa dan lebaran nantinya, dan harga juga diperkirakan akan sedikit menurun, sebab Kurang lebih 33 Ha Lahan di Kecamatan Tontonunu seluruhnya sudah terolah sehingga produksi Tomat Dan Cabe tidak ada Putusnya di Kecamatan Tontonunu ini,” katanya.
Sementara itu, Kelompok tani Patilato Yostiawan, mengatakan sejauh ini ketersediaan Tomat dan cabe Kami di Kecamatan Tontonunu melimpah, sebab mobil di tontonunu mengankut tomat 10 ton permingu, belum lagi pedagang pedagang dari luar di Beberapa Daerah di Sulawesi Tenggara antara lain kota Kendari, Kabupaten Kolaka, dan Bau Bau, kami Suplai kesana dikarenakan Pasar Di Bombana Tidak mampu menampung hasil panen kami.
“Hasil kami akan selalu meningkat dengan adanya pendampingi oleh Penyuluh untuk memberikan penyuluhan terhadap petani serta bantuan Pemerintah baik Pupuk, Pestisida serta Alsintan yang sudah di berikan kepada beberapa kelompok kami,” ucapnya.
Ketua Kelompok Tani Mattirowalie H. Firman, mengatakan Insyallah dengan hadirnya Dinas Pertanian Sebagai Stakeholder yang selalu memberikan Bantuan, Pupuk dan Pestisida sebagai Pendukung dalam kami bertani jelas ini dapat meningkatkan hasil pertanian kami khususnya di Kecamatan Tontonunu, dan melalui bantuan Dinas Pertanian anggota kelompok kami mengalami peningkatan produksi yang dapat membantu sesama kami petani. Ungkapnya
Secara umum, inflasi adalah suatu keadaan di mana terjadi kenaikan harga-harga barang dan jasa. Penyebab inflasi karena banyak faktor. Menurut laman resmi Kementerian Keuangan, setidaknya ada enam faktor penyebab inflasi antara lain permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.
Penyebab inflasi lainnya yakni adanya peningkatan biaya produksi, bertambahnya uang yang beredar di masyarakat, dan ketidakseimbangan antara permintaan dan penawaran.
Penyebab inflasi berikutnya perilaku masyarakat yang seringkali memprediksi atau biasa disebut sebagai inflasi ekspetasi, dan terakhir penyebab inflasi karena kekacauan ekonomi dan politik seperti yang terjadi di Indonesia saat kerusuhan tahun 1998. Dampak inflasi sendiri seringkali identik dengan efek negatif karena kenaikan harga barang sehingga membuat daya beli masyarakat menurun, terutama masyarakat berpendapatan menengah ke bawah. (ADV)