KilasSultra.com:BOMBANA-Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Bombana terus melakukan persiapan guna menyambut Porprov 2022 di Kota Baubau dan Kabupaten Buton November 2022 mendatang
KONI pimpinan Arsyad itu bakal berupaya maksimal. Apa lagi ajang ini merupakan pentas perdana pasca Arsyad didapuk sebagai ketua KONI awal Oktober lalu. Realistis KONI Bombana menarget minimal masuk 10 besar dari 17 Kabupaten/Kota yang bertanding.
Kepala bidang organisasi KONI Bombana Suharno Wahid mengakui soal target dan sejumlah persiapan jelang Porprov 2O22 itu. Dia meminta doa dan dukungan masyarakat guna membawah nama harum Wonua Bombana dikanca olahraga antar Kabupaten/Kota itu.
“Saat ini KONI Bombana masih tahap evaluasi menuju finalisasi pembagian pagu anggaran yang disiapkan untuk masing-masing cabor,” pungkasnya.
Dia menegaskan KONI Bombana belum melangkah ke tahap pengajuan atau penentuan para atlet yang akan diikutkan ke ajang Porprov 2022
“Karena anggaran kita terbatas, maka kami finalisasi dulu pagu anggarannya masing masing cabor. Sesudah itu baru melangkah ke pengajuan Atlet. Dan pengajuan atlet nanti itu, punya mekanisme. Melewati sejumlah proses dan tahapan. Dan saya tegaskan pengajuan atlet itu diserahkan ke masing-masing Cabor bukan di KONI,” tegasnya.
“Jadi keliru itu, bila ada asumsi yang menyebut KONI ikut campur dalam pengajuan Atlet. Itu informasi tidak benar dan tidak berdasar. Bagaimana mungkin hal itu terjadi, sementara tahapan pengajuan atlet saja, belum kita laksanakan. Mungkin tudingan itu salah alamat. Kami melihat, persoalan itu lebih ke antar sesama internal cabor, tapi dialamatkan ke KONI. Olehnya itu, Kami minta tiap urusan internal itu, Sedapatnya diselesaikan secara internal Cabor,” pungkasnya
Pria yang disapa dengan nama Aco itu menjabarkan, proses pengajuan atlet kedepan nanti, akan melewati rapat pleno. KONI akan mengevaluasi tiap pengajuan atlet dengan meminta by name by adress.
Para cabor sebagai pengusung atlet, diminta untuk mempresentasikan masing-masing atletnya .Aco meminta tiap calon atlet dan targetnya itu, sedapatnya mengedepankan analisa realistis. Mampu menunjukan riwayat prestasi, bila perlu dengan jam terbangnya hingga mampu membaca peta kekuatan lawan tandingnya kelak nanti.
“Sebab kedenderungan cabor seolah belomba-lomba ingin memasukan atlitnya sebanyak mungkin. Sebenarnya itu tidak masalah, hanya semua itu akan berkonsekuensi pada pagu anggaran. Sehingga solusinya itu, dengan terpaksa melewati proses eliminir dengan pendekatan realistis, dalam menentukan atlit nanti” paparnya.
Aco mengatakan KONI sedang lakukan finasilasi pagu anggaran masing masing cabor, pasca itu baru melangkah ke pengajuan calon Atlet.
“Jumlah Atlet yang bakal dibawah nanti, akan diplenokan, lalu ditetapkan dalam sebuah SK KONI Bombana. Ini baru paten, jadi jangan dulu duga-duga, lalu membuat tafsir yang bukan bukan,” tutupnya. (B)