Siap Majukan Busel, Adios Bakal Gandeng Investor Tambang Aspal
KIlasSultra.com-KENDARI – Calon Bupati Buton Selatan (Busel) periode 2024-2030, Adios menyatakan siap memajukan daerah Busel melalui kerjasama yang saling menguntungkan antara pemerintah daerah dengan pihak investor tambang Aspal jika pasangan nomor urut dua ini diberi amanah masyarakat Busel selama lima tahun kedepan.
“Saya sudah membuka komunikasi dengan rekanan bisnis saya selama ini, sebagai langkah awal. Maka salah satu potensi sumber daya alam yang ada di wilayah jasira Buton ini adalah tambang Aspal. Kebetulan rekanan bisnis saya ini tertarik untuk melakukan kerjasama di bidang tambang Aspal,” ungkap Adios melalui sambungan telepon WA, Kamis (26/9/2024).
Menurut Adios kerjasama ini bagian dari upaya untuk membuka lapangan kerja bagi masyarakat yang belum memiliki pekerjaan tetap. Apalagi Haji Rusdianto adalah salah satu Direktur Utama PT. Pentral Investama Indonesia dan Dahlia Biru Jakarta.
“Insya Allah pak Haji Rusdianto sudah menyatakan siap untuk melakukan kerjasama di bidang tambang Aspal. Kita berharap ini pintu pembuka awal untuk kerjasama kedepan. Semoga menyusul kerjasama nanti dengan investor dari luar seperti Jepang, tapi dalam bidang lain,” katanya.
Meski kerjasama di bidang tambang Aspal ini di Kabupaten Buton bukan berarti tidak berdampak pada masyarakat Busel. Tetap ada dampaknya meski belum signifikan tapi minimal masyarakat bisa menjadi bagian dari karyawan di perusahaan tersebut.
“Sesuai program saya kalau saya diberikan kesempatan dan amanah oleh masyarakat Busel. Maka optimalisasi di bidang kelautan, perikanan, perkebunan dan peternakan bakal dilakukan secara bertahap juga maksimal. Harapan kita bagaimana masyarakat bisa menambah penghasilan sehingga mengarah pada peningkatan kualitas hidup bagi petani dan nelayan,” pungkas Adios.
Mantan Perhubungan Laut (Ex BUMN Badan Usaha Milik Negara, red) di PT. PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia, red) yang sekarang menjadi pengusaha menjelaskan mengapa pihaknya tertarik dan fokus pada sektor kelautan dan perikanan? Karena di lingkungan kelautan dan perikanan akan banyak menyerap tenaga kerja yang begitu banyak.
“Baru yang bekerja itu bukan 100 atau 200 orang yang melaut. Maka sumber untuk menambah APBD kita itulah hasilnya sehingga dari anggaran sekian misalnya bisa jadi bertambah karena dilihat potensi bukan lagi 600 miliar per tahun tapi bisa Rp. 1 triliun atau 2 triliun,” katanya. (mus)