Banner Iklan

Responsif Keadaan Penambak, Kadis Perikanan Bombana Kunjungi Nelayan terkena Banjir Rob

 

 

KilasSultra.com-BOMBANA- – Kepala Dinas Perikanan Bombana, Sarif selalu tanggap dan peduli pada keresahan penambak diwilayah kabupaten Bombana. hal itu dibuktikan ketika  bersama rombongan kunjungi petambak udang dan Bandeng di Bombana. , di Desa Anugerah, Kecamatan Lantari Jaya, Kabupaten Bombana.

Daerah itu terserang banjir bandang  sehingga mengalami kerugian puluhan juta rupiah. Banjir membuat udang dan ikan didalam tambak keluar akibat terdampak banjir rob yang besar.

Kadis Perikanan Sarif langsung bereaksi. Dirinya langsung turun kelapangan guna memastikan kondisi di lapangan..

“Kami turun langsung bersama rombongan meninjau langsung lokasi yang terdampak banjir rob, agar kami dapat mengetahui kondisi yang terjadi di lokasi,” ucapnya.

Dalam kunjungan tersebut Kadis Perikanan Sarif memberikan himbauan kepada penambak udang dan ikan agar selalu memperhatikan jarak tambak dengan laut pantai.

“Sesuai aturan agar kemudian tidak terlalu beresiko dari luapan bencana dampak banjir rob yang dapat merugikan para petambak,” ungkapnya.

 

 

Banjir rob atau pasang surut yang ekstrem dapat memiliki dampak yang signifikan pada tambak dan kelangsungan hidup ikan atau udang di dalamnya.

Dia menegaskan akan melakukan pemeriksaan berkala: Dalam upaya untuk mempersiapkan situasi banjir rob pada tambak,

“perlu dilakukan pemeriksaan berkala pada sistem penangkapan tambak. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk melihat apakah struktur fisik penangkapan masih baik, run-off cukup hingga kawasan terdekat juga tidak terdampak, dan sejumlah jalan masuk dan keluar yang bisa digunakan saat banjir rob terjadi,” paparnya

Sejumlah solusi diungkapkan. Diantaranya mengembangkan sistem preservasi. sistem kesiapan dalam menghadapi banjir rob perlu dilakukan dengan mengembangkan sistem preservasi. Misalnya dengan memanfaatkan sistem pengolahan air hujan dan lainya yang akan membantu mengurangi dampak banjir rob pada tambak.

Penggunaan teknologi atau alat bantu: Para pemilik tambak dapat menggunakan alat bantu atau teknologi seperti pompa air, jaring penampung, dan lainnya sebagai langkah mengantisipasi dampak banjir rob pada tambak.

Selain itu, hadirnya system pencegahan dan pengurangan dampak. Beberapa langkah prventif  yang mesti diambil ketika banjir rob terjadi pada tambak. Misalnya, memperbaiki dan mengembalikan lingkungan tambak setelah kejadian banjir rob, serta melakukan pengurangan dampak banjir rob pada produksi ikan atau udang dengan cara terus mengatur air demi menjaga salinitas air.

Pada akhirnya, langkah kesiapan yang diambil akan bergantung pada kondisi tambak dan seberapa sering wilayah tersebut terkena dampak banjir rob.

“Namun, tindakan prventif harus terus dilakukan dengan melihat situasi yang ada untuk menanggulanginya tukasnya.

 

 

 

Sementara itu, Kepala Desa Anugerah, Dian Subiantoro mengatakan kejadian seperti ini hampir tiap tahun dialami petambak warganya.

“Tetapi ketinggian air laut kali ini yang terparah, sehingga saya berharap kepada Pemerintah Kabupaten melalui Dinas Perikanan dan Dinas BPBD membantu warga, paling tidak ada pembuatan tanggul dan pengadaan bibit, sebab setiap tahun air pasang semakin tinggi,” ucap Dian.

Salah satu petambak udang dan Ikan, Muh. Ardi mengatakan tambak miliknya sudah pernah direhabilitasi tahun lalu yakni tahun 2022.

“Namun akibat meluapnya banjir rob kali ini memang besar, sehingga pintu masuk air milik saya jebol yang mengakibatkan udang dan ikan saya yang sekitar umur 50 hari terbawah banjir, saya berharap ada penanganan dari pemerintah setempat,” pungkasnya. (ADV)

 

Tulis Komentar