KilasSultra.com-BOMBANA-Puluhan emak-emak di Desa Puununu Kecamatan Kabaena Selatan Kabupaten Bombana turun kejalan. Kamis, 3 Maret 2022
Mereka memprotes kebijakan perusahan Tambang Nikel PT. Muara Karya Jaya (MKJ) yang pecat karyawan, secara sewenang-wenang.
Protes dilakukan dengan cara memblokade jalan perusahaan. Emak emak itu membentuk barisan, sambil membawa sejumlah poster bertulisan aneka kecaman.
Tulisan-tulisan di poster itu antara lain, hentikan intimidasi karyawan, rombak manajemen MKJ, ini tanah kelahiran Kami, hingga tulisan bernuansa politik berupa jangan korbankan kami dengan politik.
Samsu, warga Desa Puununu menjelaskan kemarahan warga memuncak, ketika adanya pemecatan secara sepihak. Dia menyebutkan sedikitnya sekitar lima karyawan asal warga setempat, mulai dipecat satu persatu tanpa diketahui penyebabnya.
“Tiba-tiba dipecat begitu saja. Tidak ditahu apa kesalahannya. Tidak ada peringatan, apalagi secara tertulis. Karyawan dipecat begitu saja, semau perusahaan,” tuturnya lewat via telphone
Lebih miris lagi, berkembang wacana bahwa pemecatan itu erat kaitannya dengan urusan politik berupa pemilihan Desa diwilayah itu.
“Isunya begitu. Ada calon kepala desa yang memasukan para karyawan di perusahaan MKJ. Mungkin dia kalah, sehingga mungkin memberitaukan kepada perusahaan untuk dipecat. Banyak yang duga begitu, makanya warga makin marah,” ulasnya
Meski isunya, santer begitu, namun Samsu menceritakan, protes muncul dari akumulasi kekesalan warga melihat dampak dari perusahaan nikel itu.
“Laut kami mulai tercemar. Warnanya merah, hasil laut berupa tangkapan ikan makin jauh. Ditambah lagi, adanya pemecatan sepihak,” kesalnya.
Tidak cuma itu, Samsu mengatakan perusahaan pernah berjanji bakal memberikan dana kopensasi. Tapi, sampai sekarang nihil.
“Sosialisasinya begitu, ada istilahnya uang debu untuk masyarakat. Tapi sampai sekarang, kosong. Tidak ada itu, hanya janji janjinya saja,” ujarnya. (B)