Banner Iklan

Protes Jalan Rusak, Warga Buton Utara Tanam Pohon Pisang

KilasSultra.com-BUTON UTARA- Protes atas jalan rusak yang tidak kunjung diperbaiki pemerintah, warga Desa Kioko dan Desa Laanoipi Kecamatan Bonegunu Kabupaten Buton Utara menanam pohon pisang dan pohon kelapa di badan jalan

“Kami melakukan aksi penanaman pohon pisang sebagai bentuk keluh kesah masyarakat terhadap jalan yang rusak,” ujar La Oil warga Kioko, Sabtu 16 Juli 2022 pesan WhatsApp nya

Dia menjelaskan jalan rusak tersebut merupakan jalan yang menghubungkan Kecamatan Bonegunu dan Kecamatan Kambowa. Terletak di perbatasan Desa Kioko dan Desa Laanoipi Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

La Oil menilai kerusakan jalan tersebut sudah berlangsung lama. Namun, hingga kini belum mendapatkan respon dari pemerintah. Ditambah lagi, saat ini memasuki musim penghujan sehingga kondisi jalan semakin rusak parah.

Oil juga mengatakan bahwa penanaman pohon pisang dan kelapa tersebut dilakukan karena masyarakat terus mengeluhkan akses lalulintas yang rusak parah sehingga dapat membahayakan para pengguna jalan akibat becek dan berlumpur. sejak sepuluh tahun yang lalu.

“Kita melakukan aksi penanaman pohon pisang sebagai bentuk keluh kesah masyarakat terhadap jalan yang rusak,” ujarnya

Menurutnya, aksi penanaman pohon pisang dan kelapa yang dilakukan masyarakat yang mengeluhkan kondisi jalan rusak tersebut karena jika musim hujan sangat berlumpur, dan ketika di musim panas banyak debu.

“Ini merupakan penyampaian masyarakat terhadap pemerintah, dikarenakan sudah lama sekali jalan di Bonegunu ini tidak kunjung di perbaiki dan tidak juga ditimbun,” ujarnya.

Senada dengan itu, salah satu perwakilan Pemuda setempat, Amir ode berharap kepada pemerintah agar secepatnya memperbaiki jalan tersebut, agar tidak membahayakan pengguna jalan dan masyarakat setempat.

Baca Juga  PT. Antam Tbk UBPN Konawe Utara Bangun Tribun Desa Tapunopaka

“Kita berharap pemerintah jangan tutup mata, cepat memperbaiki jalan yang berada di wilayah Bonegunu dan Kambowa,” harapnya.

“Sebelum terjadi kecelakaan di jalan dan memakan korban jiwa pemerintah harus mempertimbangkan hal tersebut, jangan sampai sudah memakan korban jiwa baru di perbaiki,” tegasnya. (msr)

Tulis Komentar