Pasca Rusuh, PT. VDNI Telusuri Musabab Insiden
KilasSultra.com.KONAWE: Pihak Manajemen PT. Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) akan dalami musabab unjuk rasa yang berujung kerusuhan di area pabriknya Senin, 14 Desember 2020.
Perusahaan swasta yang bergerak di bidang smelter bijih nikel di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara itu, terkesan “lumpuh” akibat sejumlah fasilitas kendaraan operasional milik perusahaan, rusak parah dibakar oleh buruh yang unjuk rasa.
President Director PT VDNI dan PT OSS, Tony Zhou Yuan menyampaikan kesedihannya atas terjadinya insiden pembakaran tersebut.
Pernyataan itu disampaikan saat rapat mediasi antara perwakilan karyawan dengan manajemen PT VDNI Selasa 15 Desember 2020, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kabupaten Konawe bersama Kapolda Sulawesi Tenggara serta Danrem 143 Halu Oleo.
Dalam pertemuan itu, Mr. Tony menyayangkan hadirnya pembakaran sejumlah fasilitas yang merugikan pihak perusahaan selaku tempat bekerja para karyawan. Bahkan insiden pembakaran itu, bisa berdampak buruk pada kelanjutan investasi di Wilayah Morosi, Kabupaten Konawe.
Sebab PT VDNI kata Mr. Tony, sedang merencanakan perluasan kawasan pabrik, dan membutuhkan dukungan investor untuk mewujudkan impian tersebut. Diantaranya, pembangunan investment tahap III “Ini akan berdampak sangat baik terhadap penyerapan tenaga kerja lokal yang lebih banyak lagi,” tulis dalam rilis keterangan resminya Rabu, 16 Desember 2020.
Sementara menanggapi beredarnya rumor terkait perusahaan tidak pernah menaikkan gaji karyawan? Mr. Tony menekankan bahwa isu tersebut tidak benar.
Menurutnya, perusahaan selalu mengikuti aturan terkait sistem pengupahan atau gaji yang berlaku. Bahkan terdapat jalur prestasi untuk menjadi karyawan tetap yang diperuntukkan bagi karyawan yang sudah bekerja dengan baik.
Mr. Tony menyampaikan harapannya agar ke depan, insiden serupa tidak perlu terjadi lagi. Ia meminta semua pihak untuk tenang dan berpikir jernih sebelum mengambil tindakan yang berujung merugikan semua pihak. “Manajemen perusahaan sejak awal sangat terbuka dan selalu berusaha meningkatkan kesejahteraan pekerjanya dari tahun ke tahun,” paparnya.
Namun di situasi pandemi seperti yang terjadi sekarang, sangat diperlukan pemahaman dari masing-masing pihak untuk bersama-sama menghadapi tantangan yang terjadi.
Sementara menyinggung pihak pembakar fasilitas, pihak perusahaan akan mengambil langkah tegas berupa jalur hukum dengan melaporkan peristiwa itu ke Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara. (B)