PAD Dinas Perikanan Bombana Melempem, Dewan minta Contohi Cirebon untuk Maksimalkan Potensi Sumber Daya Alam
KilasSultra.com.com – Sektor perikanan di Kabupaten Bombana memiliki potensi besar yang belum sepenuhnya dimanfaatkan maksimal untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Hal ini disampaikan oleh Rumiyanto anggota DPRD Bombana, dalam diskusi membahas mengenai pengelolaan sektor perikanan yang saat ini dinilai masih melempem.
Politisi asal Demokrat itu menyoroti pentingnya untuk melihat contoh dari daerah lain, khususnya Kota Cirebon, yang telah berhasil mengoptimalkan sektor perikanannya meski dengan sumber daya yang lebih terbatas.
Dalam pernyataannya, Rumiyanto mengungkapkan bahwa sektor perikanan di Bombana seharusnya menjadi salah satu sumber utama pendapatan daerah, mengingat wilayah Bombana yang memiliki laut yang luas serta jumlah nelayan yang cukup banyak.
Namun, kenyataannya, pendapatan yang dihasilkan dari sektor ini dikabupaten Bombana masih sangat minim.
“Saya kaget kemarin ketika berkunjung ke Kota Cirebon. Kota yang secara geografis tidak lebih luas dari Bombana, dengan jumlah nelayan yang juga tidak lebih banyak, namun mereka bisa mencapai Pendapatan Asli Daerah (PAD) perikanan sebesar 1,1 miliar,” ujarnya.
Sebagai daerah yang kaya akan sumber daya alam, khususnya perikanan, Kabupaten Bombana sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar untuk mengembangkan sektor ini.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, sektor perikanan belum memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan PAD. Padahal, jika dikelola dengan baik, potensi perikanan bisa menjadi salah satu sektor unggulan yang memberikan dampak ekonomi yang besar bagi daerah.
Kata Rumiyanto, potensi perikanan Bombana sangat besar, baik dari hasil tangkapan ikan, budidaya, maupun pengolahan produk perikanan. Namun, kendala utama yang sering dihadapi adalah kurangnya pengelolaan yang sistematis dan kurangnya pemanfaatan teknologi yang memadai untuk mengelola sumber daya ini.
Selain itu, belum optimalnya pemasaran hasil perikanan serta minimnya fasilitas dan infrastruktur yang mendukung pengembangan industri perikanan menjadi masalah yang menghambat kemajuan sektor ini.
Rumiyanto melihat bahwa dengan sumber daya yang dimiliki Bombana, sektor perikanan seharusnya bisa memberikan kontribusi lebih besar terhadap PAD. Namun, untuk itu, dibutuhkan sebuah pendekatan yang lebih serius dan terencana dalam pengelolaannya.
“Potensi kita sangat besar, tetapi pendapatan yang kita peroleh dari sektor ini sangat kecil. Saya kira kita perlu mencontoh daerah-daerah yang sudah berhasil mengelola sektor perikanan dengan baik, salah satunya Kota Cirebon,” ujar Rumiyanto
Dalam kesempatan tersebut, politisi asal Dapil IV Bombana ini berbagi pengalaman pribadinya saat berkunjung ke Kota Cirebon. Berbeda dengan Bombana yang memiliki luas wilayah lebih besar dan jumlah nelayan yang lebih banyak, Cirebon berhasil mengoptimalkan sektor perikanannya dan memperoleh PAD sebesar 1,1 miliar dari sektor ini.
“Cirebon, yang luas wilayahnya lebih kecil, dan jumlah nelayannya tidak lebih banyak dari kita, bisa mengelola sektor perikanan mereka dengan sangat baik. Mereka berhasil meraih PAD sebesar 1,1 miliar dari sektor ini. Ini adalah sebuah pencapaian yang patut kita contoh,” kata Rumiyanto.
Menurutnya, meski regulasi yang diterapkan di seluruh Indonesia terkait perikanan sama, namun yang membedakan adalah cara daerah tersebut mengelola dan memaksimalkan potensi yang ada.
Di Cirebon, pengelolaan sektor perikanan dilakukan dengan pendekatan yang lebih terintegrasi, mulai dari budidaya ikan, pengolahan produk perikanan, hingga pemasaran yang lebih efektif.
Mereka juga mengembangkan sistem manajemen yang lebih baik untuk meningkatkan pendapatan dari sektor ini, seperti pengelolaan retribusi pasar ikan, peningkatan kualitas produk perikanan, dan pemanfaatan teknologi dalam proses produksi. Hal ini menjadikan sektor perikanan di Cirebon sebagai salah satu kontributor utama bagi PAD mereka.
Rumiyanto berharap, dengan adanya contoh dari Cirebon, Pemerintah Kabupaten Bombana dapat melakukan langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan sektor perikanan. Ia mendorong agar Komisi 2 DPRD Kabupaten Bombana, yang membidangi sektor perekonomian dan perikanan, dapat lebih mendalami strategi yang diterapkan di Cirebon dan menerapkannya di Bombana.
“Saya titip pesan kepada Bapak Ketua DPRD dan teman-teman di Komisi 2, agar dapat lebih mendalami pengelolaan sektor perikanan di Cirebon. Kita harus mempelajari bagaimana mereka bisa menghasilkan PAD yang signifikan dari sektor ini. Kita di Bombana memiliki potensi yang sangat besar, namun pendapatan dari sektor ini masih sangat kecil. Ini adalah tugas kita bersama untuk mendorong sektor perikanan agar bisa lebih optimal,” harap Rumiyanto
Dia mengatakan penting bagi Komisi 2 untuk mengevaluasi dan merumuskan langkah-langkah strategis yang lebih baik dalam pengelolaan sektor perikanan di Bombana.
Rumiyanto menekankan bahwa meski regulasi nasional sudah ada, yang menjadi perbedaan adalah bagaimana setiap daerah mengimplementasikan regulasi tersebut dengan cara yang efektif dan inovatif. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah dan DPRD Bombana harus bekerja sama untuk mencari solusi terbaik bagi sektor perikanan. (ADV)