Banner Iklan

Mengenal  Empat Warna Dominan Suku Moronene

 

KilasSultra.com-BOMBANA-Warna memiliki peranan penting pada zama dahulu kala. Manusia purba menggunakan warna dalam mengekspresikan alam pikiran mereka melalui gambar-gambar di dinding gua.

Kemudian berkembang dalam bentuk seni lukisan berupa hiasan-hiasan pada benda atau unsur-unsur arsitektural bangunan. Warna juga digunakan sebagai bentuk ungkapan perasaan (mood), emosi, identitas atau simbol tertentu.

Suku Moronene di Kabupaten Bombana Sulawesi tenggara juga memiliki 4 warna utama yaitu:

  • mopila (putih)
  • molori (hitam)
  • motaha (merah)
  • mokuni (kuning)

Warna-warna lain akan digolongkan ke dalam nama warna yang mendekati seperti misalnya warna oranye akan masuk dalam warna kuning, warna pink akan masuk warna merah, warna coklat tua masuk dalam warna hitam dan warna coklat muda masuk dalam warna merah.

 

 

Demikian halnnya dengan warna biru gelap masuk dalam warna hitam. Warna lain yang tidak masuk dalam salah satu dari warna utama akan disebut warna “mouso”, contohnya adalah warna hijau dan biru terang.

Empat warna utama ini dapat dijumpai dalam produk seni lukisan atau hiasan/ornamen “talulu”. Ornamen “talulu” penjadi penghias pada lisplank (pewiwi) dan ujung bumbungan (tandu-tandu) rumah atau bagian tertentu dari kuburan. Empat warna utama ini juga digunakan dalam pembuatan baju tradisional atau baju adat.

Sejatinya 4 warna utama ini merupakan warna yang pertama kali dikenal dalam sejarah penggunaan warna oleh manusia. Kecuali warna hitam yang bersumber dari bahan arang (karbon), bahan warna lainnya bersumber dari mineral yang terdapat di alam.

 

 

Bahan warna putih bersumber dari batu kapur atau kalsit (kalsium karbonat), bahan warna kuning berasal dari emas atau mineral limonit (senyawa oksida besi hidroksida FeO (OH) terhidrasi), sementara bahan warna merah bersumber dari mineral hematit yang juga merupakan senyawa oksida besi Fe2O3.

Baca Juga  Ketua DPRD Bombana Dukung Pementasan  Revitalitas Sastra lisan Moronene

Adapun warna-warna lain mulai digunakam setelah ditemukannya beberapa senyawa kimia lainnya seperti malasit (berwarna hijau) dan azurit (berwarna biru) yang merupakan senyawa mineral yang mengandung unsur tembaga.

 

 

Manusia moderen juga mulai membaurkan beberapa komponen warna untuk menghasilkan lebih banyak warna lainnya.

Pada etnis Moronene, paduan empat warna tersebut kerapa terlihat pada penggunaan warna dalam lukisan atau paduan ornamen dalam kebudayaannya. (KJM/ADV)

 

 

 

 

 

Tulis Komentar