KilasSultra.com-BURANGA- Calon Bupati Buton Utara (Butur) periode 2024-2029, Afirudin Mathara, SH MH menyampaikan pesan Presiden RI, Prabowo Subianto kepada masyarakat Butur untuk memenangkan urusannya (Afirudin Mathara, red), ketika kampanye di hadapan masyarakat Desa Banubanua Jaya, Sabtu (12/10/2024).
“Saya membawa pesan dari bapak Prabowo Subianto untuk masyarakat Buton Utara dan lebih khusus lagi masyarakat Banubanua Jaya. Sampaikan masyarakat Buton Utara dan masyarakat Banubanua Jaya terimakasih banyak yang telah memilih saya (Prabowo, red) dan saya (Prabowo, red) menang di Banubanua Jaya, itu pesannya pak Prabowo,” ucap Afirudin yang disambut sahutan gembira dari masyarakat.
Pengacara ternama di Sulawesi Tenggara ini mengingatkan kembali pesan tambahan Prabowo Subianto untuk masyarakat Butur, khususnya masyarakat Banubanua Jaya. “Menangkan orang yang saya utus untuk menjadi Bupati Buton Utara di tanggal 20 Oktober tahun 2024, ini pesan Prabowo Subianto,” ungkap Afirudin yang disambut teriakan setuju dari massa kampanye.
Pasangan nomor satu ini sedikit mereplikasi perjalanan pemekaran Buton Utara selama 17 tahun berdiri sendiri sebagai daerah otonom di Sulawesi Tenggara. Utamanya perjalanan pembangunan selama mekar belum sesuai harapan semua masyarakat Butur, motivasi ini menjadi bagian dari niatnya untuk maju mengikuti pemilihan kepala daerah (Pilkada). “InsyaAllah kami tidak punya niat apa-apa kecuali ingin membangun Buton Utara menjadi lebih baik,” ungkap Afirudin.
Afirudin menegaskan apa yang disampaikan para orator mulai dari sonior hingga yunior mengenai perjalanan pembangunan Butur juga mendorong pasangan Afirudin-Rahman untuk maju bertarung di Pilkada. “Mari kita berikhtiar untuk masyarakat Buton Utara, InsyaAllah kalau kita diamanakan untuk memimpin daerah ini bersama pak Rahman kita akan berusaha mendorong masyarakat sejahtera,” ucap Afirudin.
Afirudin melihat potensi Sumber Daya Alam (SDA) Butur dari sisi letak geografis. Mengapa? Karena Allah SWT meletakkan Buton Utara berbatasan langsung dengan Laut Banda merupakan anugerah yang sangat luar biasa. Apalagi perkampungan Desa Banubanua Jaya berhadapan langsung dengan Laut Banda, kenapa potensi ini tidak dimaksimalkan?.
“Mengapa pemerintah tidak memaksimalkan potensi laut Banda ini? Saya tidak ingin ada dari desa lain yang memaksimalkan potensi ini kecuali Desa Banubanua Jaya, bagaimana bapak ibu setuju?,” tandas Afirudin.
Dia juga menegaskan kepada masyarakat bahwa sekalipun di kampungnya sediri di Desa Kiyoko tidak setuju kalau menjadi sentra perikanan kecuali di Desa Banubanua Jaya. Kengapa harapan Afirudin begitu besar? Karena obsesinya ingin melihat masyarakat sejahtera dari sektor perikanan dan kelautan yang berhadapan langsung dengan laut Banda. “Apalagi saya tahu mata pencaharian masyarakat disini hampir semua bermata pencaharian di laut,” katanya.
Afirudin berjanji jika masyarakat Butur memberikan amanah kepemimpinan kepada dirinya dan pak Rahman Insya’Allah program di bidang perikanan akan menjadi perhatian keduanya. Karena tidak ingin melihat hasil tangkapan nelayan di Desa Banubanua Jaya dibeli murah tengkulak dari Kota Baubau dan Kota Kendari, apalagi kelebihan tangkapan nelayan terbuang percuma akibat tidak laku.
“Ada lagi mimpi besar yang bakal kami wujudkan saya bersama pak Rahman dalam bentuk program. Dengan tidak membatasi para nelayan Bagang, kedepan InsyaAllah kami akan membuat Perusahaan Daerah (Perusda). Salah satu keunggulan Perusda ini adalah di sektor perikanan, saya tidak ingin masyarakat Banubanua Jaya ini mencari ikan hanya mengandalkan dayun dan katitin,” ungkap Afirudin.
Putra Kelahiran Desa Kioko ini membayangkan kedepan masyarakat Desa Banubanua Jaya mencari ikan menggunakan Kapal Ikan semi moderen, bukan kayu tapi di atasnya Kapal Kayu. “Dan yang akan bekerja adalah masyarakat di sini bukan yang lain. Kalau kapal ini dioperasikan itu tidak mengenal musim, apalagi menurut orang Dinas Perikanan dengan menggunakan kapal ini bisa mengejar ikan sampai di daerah Philipina sana,” katanya.
Afirudin mengatakan jika masyarakat Desa Banubanua Jaya tidak mampu mengoperasikan mesin kapal tersebut, paling tidak orang yang bekerja di atas kapal tangkap ikan itu adalah masyarakat disini. Kemudian fakta yang ada di tengah masyarakat Desa Banubanua Jaya kalau para kepala rumah tangga turun melaut para ibu-ibu rumah tangga kerja apa? “Tidak ada, kita ingin ibu-ibu di rumah punya pekerjaan yang bisa menghasilkan uang ketika suami turun melaut,” janji nya.
Duet pasangan Afirudin-Rahman menyampaikan bahwa kedepan jika mereka terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Buton Utara maka program hilirisasi bidang perikanan akan diwujudkan selama periode kepemimpinannya. Jadi hasil tangkapan ikan itu akan ada upaya peningkatan pendapatan ekonomi rumah tangga dengan cara membuat prodak yang memiliki nilai ekonomisnya sehingga bukan hanya suami yang punya penghasilan tapi ibu-ibu juga memiliki penghasilan tetap.
“Mengapa ini perlu dilakukan? Agar kita punya uang banyak seperti China. Ini program yang akan kami jalankan sehingga bantuan kapal nelayan ini akan kami berikan dan wujudkan nanti,” janji Afirudin. (mus)