Literasi Digital UMKM, Kemenkominfo bersama Diskominfo Sultra Gelar Seminar
KilasSultra.com.KENDARI-Kementerian Kominfo dan Dinas Kominfo Sultra menggelar seminar bersama, Rabu, 21 Oktober 2020. Seminar bertujuan untuk memberikan pendampingan literasi digital bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang disebut Pandu Digital UMKM
Acara itu dibuka oleh ibu Agista Ariany Ali Mazi selaku Ketua Dekranasda Sultra. Digelar secara daring menghadirkan narasumber diantaranya, Kepala Dinas Kominfo Sultra M. Ridwan Badallah, perwakilan dari staf khusus Menkominfo bidang digital dan SDM, Dewi Meisari, dan Direktur Inixindo, Didik Partono Rudiarto.
Dalam sambutannya, Ketua Dekranasda Sultra mengatakan industri kerajinan merupakan salah satu sektor yang paling terpukul dimasa pandemi Covid-19. Hadirnya program Pandu Digital UMKM Cerdas, menjadi angin segar untuk mempromosikan produk-produk kerajinan secara online yang saat ini, masih belum optimal.
“Kami berharap pada tahap selanjutnya di tingkat Sulawesi Tenggara, Dekranasda dapat menjalin kerja sama yang lebih konkret dengan pengelolaan program Pandu Digital sehingga target-target kita menjadi lebih jelas dan terukur,” ungkap Ibu Agista.
Di samping itu, sehubungan dengan kebijakan smart city dalam mendukung peningkatan UMKM, Ridwan Badallah mengatakan, salah satu visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra ialah mewujudkan birokrasi modern, tata kelola pemerintahan yang baik (good village government) serta peningkatan kapasitas pemerintahan kecamatan dan kelurahan sebagai pusat pelayanan pemerintahan.
Ia menjelaskan, untuk mewujudkan sebuah pemerintahan modern, khususnya pemerintahan desa yang good governance harus memiliki tata kelola pemerintahan berbasis digital.
“Dengan peningkatan kapasitas digital wilayah kecamatan, kelurahan, dan desa dapat terwujud pemerintahan good village governance, yang salah satunya adalah dengan pembangunan UMKM berbasis digital.”
Ia juga mengungkapkan, sasaran yang dituju untuk membangun e-government harus berorientasi pada satu informasi, satu layanan, dan satu data; terwujudnya kualitas pelayanan infrastruktur jaringan; serta terwujudnya peningkatan kualitas pelayanan publik.
Di akhir seminar, kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan tiga workshop berupa pelatihan yang dilakukan secara paralel dan dengan instruktur yang berbeda, salah satunya adalah dari Kururio Indonesia. (D/K)