KilasSultra.com:KENDARI:Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sulawesi Tenggara, Ridwan Badala menegaskan kedatangan Lembaga Adat Tolaki (LAT) dan Tamalaki di Rujab Gubernur, untuk tujuan diskusi dan Sulaturahmi.
Ridwan menepis, bila kehadiran lembaga itu ditafsir lain, hingga munculnya isu miring di luar, bahwa bakal duduki Rujab Gubernur Sulawesi Tenggara.
“Ini yang perlu diluruskan. Perlu saya klarifikasi bahwa kehadiran teman- teman LAT dan Tamalaki di Rujab, dalam rangka silahturahmi dan diskusi dengan bapak gubernur,” tegasnya.
Ridwan menceritakan, bahwa diskusi bersama gubernur Ali Mazi di rujab tersebut, suasananya sangat baik dan kondusif. Tanpa riak riak.
Setidaknya, dua point yang mengemuka dalam pertemuan itu. Antara lain, terkait kepengurusan Dewan kebudayaan serta adanya pencurian benda budaya Tolaki.
“Hadir di Rujab, teman teman dari LAT dan Tamalaki diterima langsung oleh bapak gubernur H .Ali Mazi SH dan didampingi ibu sekda Provinsi Sultra Dr. Hj. Nur Endang Abbas SE MSI,” kisah Ridwan.
Menanggapi persoalan kepengurusan Dewan Kebudayaan, Ridwan mengatakan Gubernur Ali Mazi akan mencabut Surat keputusan Dewan kepengurusan Budaya itu
“Kepengurusan itu akan dicabut, Dan akan dibuat kepengurusan baru dengan melibatkan Empat elemen masyarakat budaya di Sultra. Yakni Tolaki, Muna, Buton dan Moronene,” imbuhnya.
Sementara menjawab urusan atas hilangnya barang barang prasejarah Tolaki. Gubernur Ali mazi percayakan pada aparat pemegak hukum.
“Bapak gubernur telah menyerahkan kepada pihak kepolisian untuk melacak pelaku pencurian,” ujar Ridwan meniru ucapan gubernur Ali Mazi.
Setelah berdiskusi panjang bersama Gubernur, LAT dan Tamalaki pamit dengan tertib.
“Setelah diberi pemahaman, Alhamdulillah teman teman yang berkunjung. Bukan menduduki ya. pulang atau kembali dengan tertib,” tutup Ridwan. (B)