Langkah Tafdil Genjot Usaha Mikro
KilasSultra.com-BOMBANA-Bupati Bombana H. Tafdil terus melakukan upaya guna menumbuhkan perkonomian masyarakat pada skala mikro. Salah satunya, dengan membina Industri Kecil Menengah (IKM)
Data Dinas perindustrian, perdanganan dan Koperasi (Disperindagkop) menunjukan, Untuk diperode kedua (2017-2021) Bombana sudah membina kisaran 29 IKM.
Selain binaan, terdapat pula sejumlah IKM yang sudah difasilitasi dengan pemberian mesin hingga perlatan penunjang produksi. Jumlahnya sekitar 306 IKM.
Bagi Tafdil, Demi meningkatkan daya saing sektor IKM, pemerintah melaksanakan program pembinaan serta pemberian fasilitas berupa perlatan keperluan produksi.
“Pemerintah terus berusaha untuk membantu para pelaku-pelaku usaha UKM agar bisa berkembang. Keberadaan UKM dapat membantu perekonomian daerah dan nasional terutama untuk membuka lapangan,” ujar Tafdil.
Kepala Dinas perindagkop Bombana Asis fair mengatakan selain IKM, terdapat pula Program Kredit Usaha Rakyat (KUR)
Program itu ditempuh untuk memperkuat kemampuan permodalan usaha dalam rangka pelaksanaan kebijakan percepatan pengembangan sektor riil dan pemberdayaan UMKM
“salah satu upaya yang diberikan pemerintah adalah dengan menyediakan sebuah pembiayaan bagi mereka yang ingin memiliki sebuah usaha melalui Kredit KUR,” ujar Asis fair.
Data menunjukan jumlah pemohon calon penerima subsidi Bunga KUR 0,2 persen berdasarkan proposal yang masuk di salah satu bank di Bombana sudah capai 256 proposal.
Disperidakop Bombana telah mefasilitasi bantuan usaha bagi wirausaha pemula. Sumber dana bantuan itu dari Kementrian Koperasi dan UKM.
Setidaknya sudah Sembilan UMKM yang menikmati hadirnya bantuan ini. Total anggaran keseluruhan sekitar Rp. 113 juta rupiah.
Sementara jumlah Pembangunan Pasar di Bombana terus digelorakan. Data menunjukan (dikurun 2018-2021), pada tahun 2018, pasar yang direvitalisasi sekitar empat pasar. Tahun 2019 sekitar tujuh pasar. Tahun 2020 satu pasar sedangkan 2021 satu pasar.
Revitalisasi tersebut berasal dari dana DAK, Dana TP APBN serta dana pinjaman daerah. Khusus dana pinjaman daerah dilaksanakan multy years yakni 2020, 2021 dan 2022.
Untuk saat ini, capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari retribusi pasar, bagi pasar yang sudah aktif melapau target. Dari seratus pasar yang ada di kabupaten Bombana, PAD capai 250 juta pertahunnya.
Sementara jumlah UMKM di Bombana hingga saat ini menunjukan peningkatan signifikan. Sebelumnya, pada tahun 2018 berjumlah 1.433. tahun 2019 berjumlah 1.467, tahun 2020 berjumlah 1.920 dan tahun 2021 berjumlah 3.689 UMKM.
Memasuki era pandemi covid 19, Kata Asis Fair pihaknya tidak tinggal diam. Disperindagkop sudah membantu sejumlah pelaku usaha yang terkategori terdampak covid 19. Tidak hanya itu, sejumlah koperasi turut dibantu.
Data Disperindakop merilis untuk bantuan Covid, Jumlahnya sekitar 21 pelaku usaha, sementara koperasi sekitar 7 usaha.
Sedangkan jumlah Kepala kelurga (KK) penerima bantuan subsidi bahan Pokok yang melekat disperindakop sekitar 8000 KK. Total anggaran sekitar Rp.200.000 juta.
Menilik jumlah koperasi yang ada di Kabupaten Bombana. Asis Fair menjelaskan dikurun 2017 – 2021, jumlahnya sekitar 281. Namun setelah diverifikasi, yang aktif hanya sekitar 36 koperasi saja. (ADVETORIAL)