Kuartal Pertama 2021. Pertumbuhan Ekonomi Sultra Di Apresisasi Presiden Jokowi. Alimazi : Ayo kita Terus bergerak
KilasSultra.com:Jakarta-Capaian Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sulawesi Tenggara bersama sembilan provinsi lainnya mendapat apresiasi dari Presiden Joko Widodo.
Apresiasi disematkan karena capaian positif pertumbuhan ekonomi Sultra pada Kuartal Pertama Tahun 2021 cukup positif
Hal itu diutarakan Jokowi dalam Rakor Terbatas antara Presiden RI dan Kepala Daerah se-Indonesia, melalui Daring, Senin 17 Mei 2021. Gubernur Sultra Ali Mazi bersama jajaran Forkopimda Sultra mengikuti Rapat di Ruang Merah Putih, Rujab sekira Pukul 14.30 WITA.
Kesepuluh provinsi dengan capaian positif itu yakni Provinsi Papua (14,28); Provinsi Maluku Utara (13,45); Provinsi Sulawesi Tengah (6,26); Provinsi D.I. Jogjakarta (6,14); Provinsi Sulawesi Utara (1,87); Provinsi Papua Barat (1,47); Provinsi Bangka Belitung (0,97); Provinsi Riau (0,41); Provinsi Nusa Tenggara Timur (0,12); dan Provinsi Sulawesi Tenggara (0,06).
Menanggapi apresiasi Presiden, Gubernur Ali Mazi menyatakan bahwa pencapaian tersebut akan terus ditingkatkan. Kata Politisi Nasdem itu, Pandemi Covid-19 tidak boleh jadi halangan untuk terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional, dan regional Sultra, khususnya pendapatan ekonomi masyarakat.
“Kepatuhan pada Protokol Kesehatan adalah kunci untuk mengakhiri pandemi, sehingga kita bisa terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi provinsi yang otomatis berimbas pada pertumbuhan ekonomi Nasional, khususnya terus mendorong pendapatan ekonomi masyarakat Sultra. Ayo kita terus bergerakm,” ujar Gubernur Ali Mazi.
Mengutip laporan BPS per 5 Mei 2021, ada 10 provinsi yang mencatatkan pertumbuhan ekonomi positif pada Kuartal Pertama (Q1) 2021. Sepuluh provinsi itu tersebar di beberapa pulau. Di Sulawesi misalnya, ekonomi sudah tumbuh rata-rata 1,20 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kemudian Maluku dan Papua tumbuh 8,97 persen (yoy). Provinsi lainnya masih mengalami kontraksi (menipis).
Kepala BPS Suhariyanto membeberkan, kedua pulau itu menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 6,52 persen dan 2,44 persen. Proporsi tertinggi masih didominasi oleh Pulau Jawa sebesar 58,70 persen, namun pertumbuhan ekonomi di Pulau Jawa tercatat minus -0,83 persen.
Secara spasial struktur pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak berubah. Pulau Jawa mendominasi PDB dengan sumbangan 58,70 persen, diikuti Pulau Sumatera 21,54 persen. Pulau Bali terkontraksi cukup dalam, yakni -5,16 persen. Pulau Bali yang sangat bergantung pada sektor pariwisata, masih berjuang dari gempuran pandemi Covid-19.
Kondisi tersebut sangat berbeda dari kondisi Pulau Sulawesi, dan Pulau Maluku-Papua yang justru sudah mencatatkan pertumbuhan.
Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Indonesia di Q1 2021 masih mengalami kontraksi sebesar -0,74 persen. Dengan perolehan ini, ekonomi Indonesia belum kembali ke zona positif, setelah mengalami kontraksi 4 (empat) kali berturut-turut sejak Q2 2020. Jika dilihat secara kuartalan, pertumbuhan ekonomi Q1 mengalami kontraksi 0,96 persen.
Menurut pengeluaran secara tahunan (yoy), semua komponen mengalami kontraksi dengan konsumsi rumah tangga yang mencatatkan penurunan paling dalam.
Sebelumnya Bank Indonesia (BI) memproyeksikan ekonomi Indonesia tahun 2021 bakal tumbuh di kisaran 4,8 hingga 5,8 persen —kemudian dipangkas 4,3 hingga 5,3 persen— dan BI Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk kembali merevisi perkiraan Pertumbuhan Ekonomi Nasional sepanjang tahun 2021, menjadi kisaran 4,1 hingga 5,1 persen. Ini merupakan kedua kalinya BI memangkas proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Nasional.
Dalam Rapat daring terbatas itu, Gubernur Ali Mazi didampingi Wakil Gubernur Lukman Abunawas, dan Sekretaris Daerah Nur Endang Abbas. Jajaran Forkopimda Sultra yang hadir antara lain; Ketua DPRD Sultra Abdurrahman Shaleh, Kejati Sultra Sarjono Timan, Kapolda Sultra Irjen Pol. Yan Sultra Indrajaya, Danrem 143/HO Kendari Brigjen TNI Jannie A. Siahaan, Kepala Pengadilan Tinggi Sultra A.S. Pudjoharsoyo, Kepala Pengadilan Agama Sultra A. Muzakki.
Pejabat militer antara lain Kabinda Sultra Brigjen TNI Raden Toto Oktaviana, Danlanal Kendari Kolonel Laut (P) Andike Sry Mutia, Danlanud HLO Kendari Kolonel (Pnb.) Muzafar, serta jajaran Asisten Setprov Sultra, Kepala Bappeda Sultra Robert Maturbongs, Kepala BPKAD Sultra Isma, dan sejumlah pimpinan OPD lingkup Pemerintah Sultra. (Adv)