KilasSultra.com- BOMBANA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana terus mengotrol pembangunan mega proyek Pasar Moderen di Boepinang Kecamatan Poleang.
Wakil rakyat itu cemas, bila proyek pembangunan pasar tidak kelar tepat waktu. Dewan maka fungsi sejatinya sebagai tempat jual beli rakyat ototmatis tersendat atau tidak jalan. Kondisi itu dinilai akan merugikan masyarakat khususnya para pedagang.
Semangat itu tergambar saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) DPRD Bombana dengan Dinas Perindustrian perdagangan penanaman modal dan koperasi (Disperindakop) yang digelar Selasa, 1 Maret 2022 di kantor DPRD Bombana
Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Bombana Arsyad S.Pd, SH.MH. Dewan menelusuri seberapa jauh capaian progresnya, serta tinggal apa
Anggota DPRD Kabupaten Bombana, Ahmad Mujahid, mengatakan presentase pembangunan pasar meleset dari rencana awal. Padahal kelanjutan pembangunan pasar itu telah ditambah bersumber dari dana utang.
Kata Mujahid, seharusnya pasar ini sudah selesai di bangun dan sudah ada kontribusi di tahun 2022 ini. Misalnya daerah sudah mendapat restribusi. Itulah harapan kenapa bersepakat kelanjutan pembangunannya menggunakan pinjaman daerah
“Fakta hari ini, belum juga selesai. belum ada sama sekali kontribusi di dua bangunan ini terutama pasar dan rumah sakit. Dulu saat kami rencanakan meminjam, agar ada pemasukan, sehingga alasan itulah porsi anggaran untuk pembangunan pasar dan rumah sakit lebih besar di banding jalanan,” ungkap Mujahid dirapat itu
Sebelumnya, pemerintah Kabupaten Bombana membangun sebuah Pasar kategori modern di wilayah Boepinang Kecamatan Poleang.
Pasar dibangun secara multiyeras dengan tahap pertama dimulai sejak tahun 2019, lalu disusul 2020 hingga 2021. Riciannya proses dimulai dari skala 50 persen dengan estimasi anggaran Rp20 miliar.
Lalu, tahap kedua dengan target 40 persen atau setara Rp16 miliar di Tahun 2020. Sebagai fase penyelesaian dan 10 persen atau Rp.4 miliar sebagai tahap pemeliharaan di Tahun 2021 Kemudian ditambahkan menggunakan 2022.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindagkop Kabupaten Bombana, Asis Fair, mengatakan progres fisik untuk pembangunan Pasar Boepinang per tanggal 25 Februari sudah mencapai 75 persen.
Sedangkan pekerjaan struktur sudah rampung. Hanya saja, pengerjaan yang nilainya cukup besar yaitu Aluminium Composite Panel (ACP) dan penataan halaman.
“Setelah selesai pengerjaan yang nilainya cukup besar ini, pengerjaannya sudah bisa mencapai 90 persen. Pengerjaan rangka sudah selesai semua, sedangkan atap selesai pertengahan Bulan Maret dan pagar sementara proses,” kata Asis Fair.
Pasar Boepinang dibangun dengan kapasitas 250 kios dan berlantai dua. pasar ini diakui mampu memicu peningkatan sektor ekonomi di Bombana serta menjadi pusat perbelanjaan masyarakat Poleang.
“Pemkab menargetkan Rp40 miliar untuk tiga tahap pembangunan Pasar Boepinang. Dana tersebut merupakan bagian dari tiga item usulan pinjaman daerah.
Secara teknis, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindagkop Bombana, Abdul Hajar Aswad memaparkan terkait tahapan pembangunan pasar Boepinang di Tahun 2019. (Pariwara)