KilasSultra.com-BOMBANA-Pj. Bupati Bombana Edy Suhermanto menegaskan pengendalian inflasi jadi salah satu prioritas dalam kepemimpinannya di Kabupaten Bombana.
Penegasan itu disampaikan Edy Suharmanto usai mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) terkait pengendalian inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI)
Rakor digelar secara virtual melalui platform zoom meeting, Senin 12 Februari 2023, Rakor dipimpin langsung oleh Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian.
Selain Pj Edy Suhermanto, Rakor virtual diikuti seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkab Bombana. Untuk Bombana, Virtual digelar di di Ruang Rapat Kantor Bupati Bombana.
Rakor Inflasi ini merupakan kegiatan rutin Kemendagri, dengan peserta Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia.
Dalam arahannya, Mendagri Tito Karnavian mengungkapkan beberapa poin penting dalam zoom meeting itu.
Diantaranya untuk persiapan bantuan pangan, himbauan membantu KPU mensukseskan pemilu, serta dinas kesehatan menyiapkan fasilitas kesehatan dalam rangka pemilu.
“Saya mengingatkan kepada Kepala Daerah agar tetap menjaga angka inflasi untuk tetap terkendali, hal ini menjadi yang penting dan sangat perlu dilakukan. Kita harus selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan instansi pusat maupun daerah lainnya agar dapat mencari solusi terbaik dalam penanganan inflasi,” pungkas Tito Karnavian
Tito menjelaskan terjadi penurunan angka inflasi sebesar 0,04 persen. Dimana, Januari 2024 inflasi Indonesia berada di angka 2,57 persen sedangkan Desember 2023 diangka 2,61 persen.
Meski demikian, Tito Karnavian meminta kepada pemerintah daerah untuk tetap waspada dan tidak lengah terhadap penurunan angka inflasi tersebut.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan ihwal strategi pengendalian Inflasi pada dua hal, yaitu daerah dan komoditas. Hal itu disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Inflasi secara hybrid
“Kita tahu bahwa kita di indonesia menangani inflasi berdasarkan fokus daerah, mana yang naik kita tekan. daerah yang sudah bagus inflasinya terkendali di bawah nasional berusaha untuk diturunkan, dan kita fokus kepada komoditas apa yang menyebabkan terjadi kenaikan di daerah itu,” kata Mendagri.
Selain itu, Pemda diharapkan pula melakukan koordinasi dengan Badan Pusat Statistik (BPS) di daerah masing-masing untuk melakukan pendataan. selanjutnya, perlu juga dilakukan pengecekan lapangan, yaitu di pasar-pasar oleh satgas pangan daerah.
“Jadi dua, tempat dan komoditas apa penyumbang kenaikan, itu strategi besar kita. Nah saat ini mungkin kita sudah tahu ada beberapa komoditas minggu lalu yang menjadi atensi kita yaitu beras, beras dan kemudian juga gula pasir, jagung. nanti siang ada rapat spesifik masalah gula pasir dan jagung, dipimpin langsung oleh Bapak Presiden,” ujarnya.
Mendagri menjelaskan, sesuai arahan presiden joko widodo, inflasi mesti ditangani secara intens dan berkesinambungan karena sifatnya yang dinamis. pasalnya, jika sekali saja inflasi tak terkendali, maka akan semakin sulit mengendalikannya. (ADV)