Banner Iklan

Jejak Tarian Lumense dari Masa ke Masa

OPINI

Berabad-abad lamanya Lumense telah membumi di Wonua Nkokarama Pulau Kabaena atau biasa disebut Kotu’a Kabupaten Bombana Sulawesi Tenggara

Tarian tersebut awalnya adalah murni gerakan spiritual yang hanya dapat dimainkan oleh orang tertentu yang digelari dengan sebutan Wowolia atau Bisa.

Tarian adat itu kemudian diwariskan untuk dilestarikan dengan mengubah sedikit pola gerakannya atau biasa disebut kreasi melalui tangan dingin Almarhum Bapak Djamaludin bersama rekannya

Berikut adalah napak tilas Tarian Lumense yang berhasil dihimpun dari masa ke masa di Pulau Kabaena

1. Tahun 1958 : dipertunjukkan pada penjemputan Bupati KDH. Dati II BUTON La Ode Abd. Halim di Dongkala

2. Tahun 1959 : Tahun ini, Kepala Distrik Kobaena melarang dan membekukan tarian lumense karena dianggap bersifat bertentangan dengan ajaran agama.

3. Tahun 1965 : Bupati KDh Dati II Boeton Drs. Moh. Kasim menganjurkan agar tarian lumense tetap dipertahankan dan dilestarikan

4. Tahun 1970 : Bupati KDH Dati II Boeton, Zainal Arifin Soegianto didampungi Kepala Kanwil PK Sulawesi Tenggara, La Ode Maane Bolu memerintahkan Camat Kabaena, Amiruddin untuk menari lumense di Sikeli serta mengembangkan tarian adat tersebut untuk diwariskan kepada generasi muda.

5. Tahun 1973 : Tarian Lumense untuk pertama kreasi sebagaimana yang dimainkan saat ini, adalah pertama kali dipentaskan dalam rangka HUT RI yang dipusatkan di Teomokole sebagai ibukota kecamatan.

6. Tahun 1974 : Tarian Lumense mewakili Prov. Sultra pada pergelaran kesenian se Sulselra (Sulawesi Selatan Tenggara) di Panakukkang.

7. Tahun 1978 : Tarian Lumense turut merayakan perayaan Pergelaran Kesenian Tari se Sulselra ke II di Kolaka.

8. Tahun 1979 : Tarian Lumense mewakili Sultra pada Pekan Tari Rakyat Nasional ke III di Jakarta

Baca Juga  Muhtar Resmi Pimpin PBSI Bombana

9. Tahun 1985 : Mewakili Sultra pada perayaan HUT Kodam XIV Hasanuddin di Ujungpandang

10. Tahun 1999 : Mewakili Sultra pada peresmian Anjungan Sultra di Taman Mini Indonesia Indah.

Masih banyak lagi prestasi membanggakan lainnya. Tarian Lumense telah dipercaya untuk ditampilkan di Istana negara.

Bila tidak ada aral melintang, Tarian Lumense direncanakan untuk jadi tarian penjemputan tamu agung dari berbagai negara yang akan menghadiri konferensi G20 di Bali

 

Penulis: Jumrad Raunde (Ketua Dewan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara Kabupaten Bombana)

Jumrad Raunde
                                Jumrad Raunde

 

Tulis Komentar