KilasSultra.com-BOMBNA— Ketua DPRD Kabupaten Bombana Iskandar nyatakan keprihatinannya atas kekerasan Pembullyan yang terjadi pada siswa disalah satu sekolah diwilayah Kabupaten Bombana
Dia menegaskan pemerintah mesti cekatan dan lekas menyikapi agar kasus pembullyan atau perundungan semacam itu, tidak terulang lagi di Kabupaten Bombana
“Saya minta kepada pihak terkait, Kementerian Agama maupun Pemerintah Daerah agar tidak menutup mata atas persoalan ini. Sebab ini bakal mencoreng kehormatan institusi pendidikan hingga pembentukan karakter generasi muda kita,” tegas Iskandar saat dimintai keterangan, Senin (9/6).
Sebelumnya beredar Sebuah video yang menampilkan aksi kekerasan sesama siswi yang diduga berasal dari salah satu Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) di Bombana
Video tersebut viral dimedia sosial, memperlihatkan seorang siswi terbaring pingsan diduga akibat kekerasaan oleh teman sekolahnya sendiri.
Dalam unggahan tersebut tampak sekelompok siswi mengerumuni korban yang sudah terbaring tidak berdaya.
Berdasarkan informasi yang beredar dimasyarakat, rekaman video itu sengaja direkam oleh rekanan kelompok siswi tersebut. Diduga mereka merupakan siswi MTsN di Bombana dilihat dari seragam kostum yang dikenakan.
Belum diketahui pasti lokasi pembullyan tersebut, namun banyak yang menyebut dibagian lokasi Ruang Terbuka Hijau Rumbia.
Cemas hadirnya kejadian itu, Iskandar meminta agar sekolah dan para pelaku yang terlibat lekas dipanggil untuk dimintai keterangan dan diberikan sanksi tegas.
Ketua PKB Kabupaten Bombana itu menjelaskan pemanggilan kepada semua yang terlibat penting dilakukan untuk memberikan efek jera serta mencegah kejadian serupa terulang di masa mendatang.
“Jika benar itu siswa MTS, Ini mencoreng citra sekolah keagamaan. Bagaimana mungkin lembaga yang seharusnya mencetak generasi berakhlak malah diwarnai aksi pembullyan. Seolah ini mencerminkan rusaknya karakter sebagian anak-anak kita, dan harus segera dibenahi,” lanjut Iskandar.
Hingga berita ini diturunkan, pihak MTsN Bombana maupun Kementerian Agama setempat belum memberikan keterangan resmi.
Masyarakat setempat berharap adanya penanganan serius atas kasus ini, mengingat dampaknya tidak hanya terhadap korban, tetapi juga terhadap nama baik lembaga pendidikan dan generasi muda di Bombana. (B)