KilasSultra.com-BOMBANA- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Bombana mengkroschek kelanjutan pembangunan Mega Proyek Rumah sakit Umum Daerah (RSUD) Tanduale
Pembangunan Rumah Sakit Baru di Desa Lantowua Kecamatan Rarowatu Utara itu, menjadi salah satu tanyaan wakil rakyat. Dewan menilai progress proyek terkesan lamban, sehingga fungsinya belum juga di nikmati oleh masyarakat.
Selasa, 1 Maret 2022, bertempat diruang Sekretariat DPRD Bombana, Direktur RSUD Bombana dr. Riswanto dipanggil Rapat bersama oleh anggota DPRD Kabupaten Bombana.
Dewan mencerca sejumlah pertanyaan terkait pembangunan RSUD Tanduale. Diantaranya seputar kesiapan, progress, hingga tantangan dan kendala.
Ketua DPRD Bombana Arsyad mengatakan kelanjutan pembangunan RSUD Tanduale tahun 2021- 2022 (multi years) menggunakan anggaran pinjaman daerah.
Dewan ikut merespon hadirnya pinjaman daerah itu, demi terwujudnya RSUD yang kompoten untuk masyarakat Bombana berobat.
“Namun kami sayangkan bila apa yang didambah atau diimpikan oleh masyarakat kita itu, tapi wujudnya belum kelar sepenuhnya. Progressnya terkesan lamban. Faktor apa yang merintanginya,”ujar Arsyad layangkan pertanyaan kepada Riswanto.
Diketahui total pembiyaan daerah terkait pembangunan RSUD Tanduale mencapai 135 miliar. Dimulai sejak tahun 2016 hingga tahun 2022. Dari 135 M tersebut, 60 miliar diantaranya bersumber dana pinjaman daerah tahun 2022
RSUD Tanduale ditunjang oleh tujuh gedung unit layanan kesehatan, di antaranya Gedung UGD, ICU, Gedung Labolatorium Radiologi, Gedung Perawatan Inap, Gedung perawatan VIP, Gedung Perawat Kelas III, Gedung Gizi, Gedung Anak dan Operasi serta ruangan unit pelayanan lainnya.
Dirapat itu, dewan mulai memlototi tiap konstruksi mulai dari tujuh gedung hingga taman dan pagar. Dewan juga meninta agar tidak ada pengalokasian anggaran tumpang tindi dari tahun ke tahun. Selain itu dewan mempertanyakan kapan RSUD itu difungsikan.
“Yang kita harapkan itu RSUD ini menjadi salah satu rujukan. Kita ingin, tidak ada lagi merujuk keluar daerah, tapi kita menerima rujukan,” ujar Asyad.
Dihadapan dewan, Direktur RSUD Riswanto memaparkan satu persatu bangunan RSUD Tanduale Bombana. Ia juga menjelaskan kondisi progress hingga fungsinya.
Terkait dana pijaman daerah senilai Rp. 60 miliar, Riswanto menjelaskan unit yang dianggarkan hingga soal taman dan pagar. “Ini masih sementara terus digenjot, pokoknya ini kita kejar terus pekerjaannya,” ujarnya. (Pariwara)