KilasSultra,com-BOMBANA– Dalam upaya meningkatkan kualitas tenaga kerja konstruksi di Kabupaten Bombana, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bombana mengadakan kegiatan Pelatihan dan Uji Sertifikasi bagi Tenaga Kerja Konstruksi Pelaksana dan Pengawas Bangunan Gedung.
Kegiatan yang berlangsung selama enam hari, mulai tanggal 14 hingga 19 Oktober 2024, ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi dan profesionalisme tenaga kerja di sektor konstruksi yang sangat vital dalam pembangunan infrastruktur di daerah.
Pelatihan ini diselenggarakan oleh Bidang Jasa Konstruksi Dinas PUPR Kabupaten Bombana dengan dasar pelaksanaan yang mengacu pada UU No. 2 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi dan SK Bupati Bombana Nomor 1296 Tahun 2024 tentang Pembentukan Panitia Pelaksana Pembinaan dan Uji Sertifikasi Tenaga Kerja Konstruksi Tahun Anggaran 2024.
Kegiatan ini juga merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kabupaten Bombana dalam memperkuat kualitas pembangunan infrastruktur daerah.
Kepala dinas PUPR Kabupaten Bombana Sofian Baco mengatakan pelatihan dan uji sertifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kompetensi tenaga kerja konstruksi di Bombana. Dengan melibatkan sekitar 100 peserta yang terdiri dari pekerja konstruksi, pengawas, dan profesional di bidang konstruksi, pelatihan ini menjadi salah satu program penting dalam pengembangan sumber daya manusia di sektor infrastruktur.
“Kegiatan ini merupakan langkah strategis dalam mendukung upaya peningkatan kualitas pembangunan di Kabupaten Bombana. Menurutnya, kualitas tenaga kerja yang terlatih dan bersertifikat menjadi kunci dalam memastikan bahwa proyek-proyek pembangunan yang dilakukan memenuhi standar yang ditetapkan, baik dari segi kualitas maupun keamanan,” paparnya
“Pelatihan ini bukan hanya sekedar kegiatan formalitas, tetapi juga sebagai langkah konkret dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di bidang konstruksi. Kami berharap, dengan adanya tenaga kerja yang terampil dan profesional, kualitas pembangunan infrastruktur di Kabupaten Bombana dapat meningkat secara signifikan,” tambahnya lagi
Pelatihan ini menghadirkan pemateri-pemateri yang berkompeten di bidang konstruksi. Di antaranya adalah Rusdi Husen, ST., M.Si, dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar, dan Ir. Risal, ST., MT, dari Dinas Cipta Karya, Bina Konstruksi dan Tata Ruang Provinsi Sulawesi Tenggara.
Keduanya memberikan pemahaman tentang berbagai aspek penting dalam pelaksanaan proyek bangunan gedung, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan.
Melalui pelatihan ini, peserta diharapkan mendapatkan wawasan yang lebih luas mengenai aspek teknis dan manajerial yang dibutuhkan dalam pekerjaan konstruksi. Sebagai contoh, pelatihan ini mencakup materi tentang penggunaan material yang tepat, pemilihan desain yang aman dan efisien, serta cara-cara untuk mengelola dan mengawasi proyek konstruksi dengan baik.
“Kami akan membekali para peserta dengan pengetahuan yang lebih mendalam tentang peraturan dan standar yang berlaku dalam dunia konstruksi. Kami juga akan memberikan pelatihan praktik lapangan agar para peserta tidak hanya menguasai teori, tetapi juga bisa langsung mengaplikasikannya di lapangan,” Ujar kata Rusdi Husen, salah satu pemateri dari Balai Jasa Konstruksi Wilayah VI Makassar.
Selain materi teori, pelatihan ini juga dilengkapi dengan simulasi dan praktik lapangan. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada peserta tentang bagaimana menjalankan tugas mereka sebagai pelaksana maupun pengawas konstruksi.
Dengan cara ini, peserta diharapkan dapat lebih memahami secara menyeluruh seluruh proses yang terjadi dalam pembangunan proyek konstruksi.
Praktik lapangan juga menjadi bagian yang sangat penting dalam memastikan bahwa peserta pelatihan tidak hanya memahami teori, tetapi juga dapat menghadapi tantangan yang mungkin terjadi di lapangan. Dengan simulasi dan praktik langsung, peserta pelatihan akan lebih siap untuk menghadapi situasi-situasi yang membutuhkan keahlian dan pengetahuan khusus.

“Pelatihan ini sangat membantu kami dalam mempersiapkan diri untuk pekerjaan di lapangan. Kami tidak hanya diajarkan teori, tetapi juga diberikan kesempatan untuk praktik langsung. Hal ini sangat penting agar kami dapat bekerja dengan lebih baik dan aman,” ujar Hamsah, seorang peserta pelatihan yang juga merupakan pengawas proyek di Kabupaten Bombana.
Setelah mengikuti seluruh rangkaian pelatihan, peserta akan menjalani ujian sertifikasi untuk mendapatkan pengakuan resmi atas kompetensi yang mereka miliki.
Sertifikasi ini menjadi bukti bahwa mereka memiliki kemampuan dan pengetahuan yang memadai dalam bidang konstruksi. Sertifikasi ini juga merupakan syarat penting bagi tenaga kerja konstruksi yang ingin bekerja pada proyek-proyek berskala besar di Indonesia.
“Dengan adanya sertifikasi, kami berharap tenaga kerja konstruksi di Kabupaten Bombana memiliki standar kompetensi yang lebih baik, sehingga dapat menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pemerintah,” ujar Kadis PUPR Sofian Baco (ADV)