KilasSultra.com-Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kabupaten Buton, Drs La Bakry MSi, diadukan ke Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar.
Pengaduan terjadi karena ketua Golkar kabupaten Buton itu ditengarai dililit kasus yang dinilai dapat mencoreng marwa partai Golkar Kabupaten Buton
Pengadu yakni Nerty Syahnur, salah satu kader Partai Golkar Kabupaten Buton kecamatan Pasar Wajo. Dia mengaku sudah melaporkan ketuanya itu, ke DPP partai Golkar, Senin 22 April 2024
Dalam laporannya itu, La Bakri diduga telah melakukan sebuah tindak pidana penipuan atau penggelapan.
Tidak dirinci detail kasus itu, namun kasus yang menyeret ketua Golkar Buton itu disebut-sebut sedang diproses di Polres Buton.
Pengadu Nertu Syanur mengaku tidak memiliki tendensi atas aduannya itu.
Dia hanya menggambarkan kondisi internal partai golkar yang menyeret nama ketuanya itu dalam pusaran kasus tindak pidana penipuan atau penggelapan.
Nertu Syahnur beranggapan mencuatnya kasus itu dapat saja berdampak negatif atas keberlangsungan Partai Golkar Buton kedepan.
“Untuk menjaga eksistensi dan marwah Partai Golkar Kabupaten Buton, kiranya hal ini perlu diketahui oleh DPP Partai Golkar,” ujarnya
Sebagai bukti penguat atas aduannya itu, Nertu Syahnur turut melampirkan surat dari Polres Buton perihal pemberitahuan perkembangan laporan pengaduan.
Selain itu, dia juga melampirkan secarik surat somasi terhadap La Bakry sebelum dilaporkan ke Polres Buton.
Sementara itu, La Bakri saat dikonfirmasi tidak menampik atas kasus itu. Namun ia menolak bila dikait-kaitkan dengan dirinya.
“Kasus itu kan bukan saya. Hanya saya menjaminkan untuk mereka kembalikan. Saya sudah desak mereka juga, untuk dikembalikan. Mudah-mudahan kalau mereka sudah punya dana, ya..dia kembalikan kepada bersangkutan. saya kira itu saja ya ,” ungkap La Bakri melalu via telephone Kamis 2 Mei 2024
Mantan Bupati Buton itu enggan merinci prihal kasus tersebut dan siapa yang disebut mereka itu. Buru-buru ia menutup telponnya.
Selain itu, La Bakri juga menyangkali bila pelapor itu adalah kader Golkar yang dipimpinnya
“Setelah saya cek, suruh cek disusunan pengurus, nama itu (pelapor) tidak ada. Jadi saya tidak ingin menanggapinya,” tukasnya (B)