Banner Iklan

Dewan Apresiasi Angka Kemiskinan Bombana Mulai Menurun

 

KilasSultra.com- Pemerintah Kabupaten Bombana terus menunjukkan komitmen yang kuat dalam memerangi kemiskinan dan memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih. Berdasarkan data terbaru yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Kabupaten Bombana mengalami penurunan signifikan, dari 10,73 persen pada tahun 2023 menjadi 10,54 persen pada tahun 2024. Penurunan angka kemiskinan ini menjadi bukti nyata atas keberhasilan berbagai program pemerintah yang berfokus pada pemberdayaan ekonomi masyarakat dan peningkatan kesejahteraan.

Menanggapi penurunan angka kemiskinan tersebut, Ketua DPRD Bombana, Arsyad, mengungkapkan rasa bangganya terhadap pencapaian ini. Menurutnya, penurunan angka kemiskinan merupakan hasil dari kolaborasi yang solid antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai sektor swasta.

“Saya mengapresiasi upaya yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bombana dalam menanggulangi kemiskinan. Penurunan angka kemiskinan ini tentu saja merupakan buah dari kerja keras semua pihak. Namun, kita tidak boleh berpuas diri, karena masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan,” kata Arsyad kepada awak media.

Ketua Nasdem Kabupaten Bombana itu menambahkan DPRD Bombana akan terus mendukung kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk mengurangi kemiskinan lebih lanjut. Menurutnya, meskipun angka kemiskinan sudah mengalami penurunan, masih banyak masyarakat yang berada di ambang kemiskinan dan membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

“Sebagai wakil rakyat, kami akan terus mendorong agar program-program penanggulangan kemiskinan yang ada diperluas dan lebih fokus pada sektor-sektor yang dapat memberikan dampak langsung kepada masyarakat miskin, seperti pendidikan, kesehatan, serta pemberdayaan ekonomi lokal,” tambahnya.

Ketua Koni Kabupaten Bombana ini mengatakan DPRD Bombana juga memberikan apresiasi terhadap berbagai program dan kebijakan yang dinilai efektif dalam mengurangi angka kemiskinan. Salah satunya adalah program bantuan langsung tunai (BLT) yang diberikan kepada keluarga miskin terdampak pandemi dan krisis ekonomi global. Selain itu, program pemberdayaan ekonomi masyarakat, seperti pelatihan keterampilan dan akses ke modal usaha, juga dirasakan manfaatnya oleh banyak warga.

“Program-program seperti bantuan BLT, pelatihan keterampilan, dan bantuan kepada pelaku usaha mikro dan kecil (UMKM) telah membantu masyarakat untuk bertahan hidup dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Kami mendukung penuh program-program semacam ini karena dampaknya langsung dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan,” ujar Arsyad

 

 

Pemerintah Kabupaten Bombana juga meluncurkan beberapa inisiatif untuk mempercepat penurunan kemiskinan, seperti pembangunan infrastruktur desa, penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih baik, dan peningkatan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga miskin.

Meskipun telah ada penurunan angka kemiskinan, Iskandar menyadari bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi. Salah satu tantangan terbesar adalah ketergantungan sebagian besar penduduk Bombana pada sektor pertanian dan perikanan yang masih bergantung pada cuaca dan kondisi alam. Pada saat terjadi bencana alam atau musim paceklik, banyak masyarakat yang kembali terjebak dalam kemiskinan.

“Ketergantungan yang besar pada sektor pertanian dan perikanan menjadi tantangan tersendiri. Kami akan mendorong pemerintah daerah untuk mencari alternatif sumber pendapatan yang lebih beragam, seperti pengembangan sektor industri dan pariwisata, yang dapat membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan mengurangi ketergantungan pada sektor tertentu,” jelas Arsyad

Selain itu, kualitas pendidikan dan keterampilan di daerah ini juga masih perlu diperbaiki. Banyak anak-anak dari keluarga miskin yang kesulitan mengakses pendidikan berkualitas, sehingga mereka tidak memiliki keterampilan yang memadai untuk bersaing di pasar kerja.

“Program pendidikan dan pelatihan keterampilan sangat penting untuk memastikan bahwa masyarakat miskin tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan. Kami akan mendorong agar lebih banyak program beasiswa dan pelatihan vokasi yang disediakan untuk anak-anak dari keluarga miskin agar mereka bisa mendapatkan pekerjaan yang layak,” tambahnya.

 

 

DPRD Bombana berkomitmen untuk terus mendukung langkah-langkah yang dapat mempercepat penurunan angka kemiskinan di daerah ini. Salah satu langkah yang akan diambil adalah penguatan sistem pengawasan terhadap program-program pemerintah yang sudah dilaksanakan. Pengawasan ini penting agar bantuan dan program yang diberikan benar-benar sampai kepada mereka yang membutuhkan.

“Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana bantuan sosial harus dijaga. Kami akan terus mengawasi agar program-program pemerintah berjalan dengan efektif dan tepat sasaran. Tidak ada toleransi bagi penyalahgunaan dana atau program yang tidak memberikan manfaat langsung kepada masyarakat,” tegas Arsyad

DPRD Bombana juga berencana untuk mengusulkan sejumlah program baru yang dapat membantu masyarakat miskin meningkatkan kesejahteraan mereka, seperti pengembangan pasar tradisional yang lebih modern dan pelatihan kewirausahaan untuk pemuda di daerah-daerah terpencil.

“Ke depan, kami akan berusaha untuk menciptakan lebih banyak peluang kerja melalui sektor-sektor yang berpotensi, seperti pariwisata, pertanian organik, dan industri kecil. Hal ini akan membuka lapangan pekerjaan baru dan mengurangi angka kemiskinan di Bombana,” tutup Arsyad

(ADV)

 

Tulis Komentar