KilasSultra.com-BOMBANA-Nama daerah Boepinang Kecamatan Boepinang Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara punya kisah alias asal muasal
Sebagaimana tercatat dalam sejarah, pada bulan Maret 1911, bermula ketika Belanda mengirim pasukannya ke Poleang. Pasukan itu dipimpin oleh Kapten De Jongens sebagai tindakan represif terhadap Sangia Dowo (Raja Moronene Poleang) karena menolak bekerjasama dengan Belanda.
Pasukan De Jongens datang dari arah Kolaka (waktu itu Kolaka merupakan salah satu markas militer Belanda) menuju Istana Sangia Dowo di Toburi.
Mereka berhenti sejenak di sekitar muara sungai Laa Mpewua’a. Dalam Bahasa Moronene, “Laa Mpewua’a” terdiri dari kata “laa” yang berarti kali (sungai) dan “mpewua’a” mengambil “wua” (pinang). Jadi “Laa Mpewua’a” berarti kali tempat orang mengambil buah pinang untuk keperluan “mompanga” (tradisi mengunyah sirih dan pinang)
Budayawan Bombana Kasra Jaru Munara menuliskan, ketika itu ada orang Bajo yang bernama Kajang yang sedang naik perahu dari arah muara kali hendak mengambil air dan pinang. Salah satu anak buah Kapten De Jongens menanyakan kepada Kajang nama daerah tempat mereka sedang beristirahat.
Kajang mengira bahwa orang Belanda menanyakan kemana dia hendak pergi. Maka dia pun menjawab, mau mengambil “boe” dan pinang. Boe adalah air dalam Bahasa Bajo (Sama’). Orang Belanda lalu mencatatkan nama Boepinang dalam peta yang mereka gunakan.
Setelah Sangia Dowo mati terbunuh secara keji dengan cara diracun (4 Desember 1912), pihak Belanda membangun markas di Boepinang dan menempatkan perwakilannya di sana.
Pada Tahun 1913, Belanda menetapkan Boepinang sebagai ibukota Distrik Poleang. Langkah ini ditempuh oleh Belanda untuk mengurangi pengaruh Kerajaan Moronene Poleang yang berpusat di Toburi. Sejak saat itu, nama Laa Mpewu’a menjadi jarang disebut orang.
Kemudian pada masa peralihan ke pemeritahan Swapraja Buton, Boepinang juga ditetapkan sebagai ibukota Distrik Poleang sebelum menjadi Kecamatan Poleang.
Kini Kecamatan poleang Sejumlah desa dan kelurahan telah dimekarkan dari luasnya wilayah Boepinang zaman itu. Dianataranya Desa Kastarib, Desa Mattiro Walie, Desa Polimae, Desa Pokorumba serta Desa Salosa.
Selain itu terdapat juga sejumlah kelurahan yang dimekarkan dari Boepinang. antara lain, kelurahan Barangga, Kelurahan Boeara, Kelurahan Boepinang Barat, Kelurahan Kasabolo (ADV)