Arsyad Sang Pejuang Sejati. Tangguh Usai kedodoran Sekali
(Ketua DPRD Bombana periode 2019-2024)
KilasSultra.com-BOMBANA- Ketua DPRD Bombana Arsyad, S.Pd. SH. MH tetap teguh di jalur politik. Pilihan itu seakan terus berkobar. Sejak dilakoni pada Pilcaleg 2009 lalu.
Harapan dipanggung Politik tidak semua mulus. Tampil perdanya 2009 itu, ia harus menerima resiko kekalahan. Suara yang diraihnya ketika itu, belum sanggup temui asanya jadi wakil rakyat
Arsyad dikenal publik sebagai petarung. Meski terbilang pendatang baru dan kalah. Namun kans dan analis politiknya cukup diperhitungkan bagi tandem hingga kompetitornya saat itu.
Resiko sebuah kompetisi mesti dipikul. Kata Arsyad, dijadikan bahan telaah, sekaligus modal tarung untuk perjuangan berikutnya.
“Menang dan kalah itu kan resiko sebuah kompetisi,” ujar Arsyad sambil senyum-senyum, kenang pilcaleg 2009
“Asal nyali tetap dirawat,” guyonannya lagi. Sebab menyongsong Pilcaleg berikutnya, menelan waktu lima tahun kedepan.
Sebenarnya, titik bangkit karier politik yang diterimanya saat ini, tidak terlepas derita kakalahan yang diterima 2009. Dia pun berbenah
Memasuki gelanggang pilcaleg 2014 lalu, Arsyad kembali bertarung. Tetap setia dengan tunggangan Partai Nasdem. Kali ini, dia berhasil.
Penantian lima tahun sebelumnya, akhirnya terbayarkan. ia pun resmi jadi anggota DPRD Bombana asal Dapil III Poleang dan pemekarannya.
Asa itu terus dibinanya. Hingga kembali mengantarkan dirinya duduk di dewan pada Pilcaleg 2019.
Bahkan karier politik kian moncer. Arsyad didaulat jadi Ketua DPRD Bombana 2019-2024. sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Bombana.
“Saya terjun ke ranah politik atas dorongan pengabdian dan membantu menyelesaiakan berbagai masalah yang menjadi aspirasi masyarakat,” ujarnya
Kendati karier politiknya mulai menanjak, Namun tidak membuat Politisi berusia 43 tahun ini jumawa. Interaksi social terhadap sesama hingga karib lama terus terjaga
Pria kelahiran Kampung Baru, 10 Agustus 1979 ini tak pernah membatasi diri. bergaul dengan wong cilik. kerap turun ke lapangan temui konstituennya, sembari serap aspirasi warga.
Anak dari pasangan Syamsuddin dan Norma itu membuka ruang seluas-seluasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan keluh kesahnya terkait persoalan pembangunan.
“Tidak ada alasan untuk tidak memperjuangkan aspirasi rakyat, sebab itu tanggung jawab moril kita kepada rakyat saat diberi amanah duduk di parlemen sebagai wakil rakyat Bombana,” cetus alumni Magister Universitas Muhammadiyah Jakarta (UNJ) itu.
Meski dikenal ramah dan santun, tapi Arsyad bersikap tegas urusan perjuangkan. Khususnya kepentingan rakyat di parlemen. Sikap itu membuatnya dihormati rekan sejawat dan disegani mitra kerjanya.
Ayah Kheysia Alifa Arsyad dan Muh. Katakan Surya Arsyad itu selalu tampil didepan jika soal urusan rakyat. “In Syaalah seluruh aspirasi kita terima. Menjadi wakil rakyat, hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga amanah masyarakat,” imbuhnya.
Beberapa aspirasi rakyat yang berhasil direalisasikan Arsyad sejak berada di parlemen adalah mendorong daerah Poleang tersentuh dana APBD. Sebelumnya, daerah tersebut belum pernah tersentuh APBD. Arsyad juga berhasil mendorong pengaspalan jalan dengan anggaran Rp1 miliar. Program-program yang berpihak kepada petani dan nelayan pun berhasil direalisasikan sesuai aspirasi rakyat. “DPRD itu harus terus membuka ruang-ruang bagi masyarakat Bombana untuk mengadu,” ungkapnya.
Arsyad mengaku, menjadi politisi harus bergerak hati-hati. Mendahulukan pemikiran jernih, analisis mendalam dan menyeluruh agar segala bentuk kebijakan yang diramu tepat sasaran dan benar-benar menjadi solusi bagi masyarakat. “Dengan begitu, keberadaan wakil rakyat di gelanggang parlemen menjadi sangat bermakna dan jabatan yang diamanahkan tidak hanya menjadi simbol semata,” imbuhnya. (ADV)