Keteguhan Ketua DPRD Bombana dijalur Politik
KIlasSultra=BOMBANA- etua DPRD Bombana Arsyad pernah menjadi bukan siapa-siapa. Kesuksesannya pernah tertunda saat Pemilu 2009. Lima tahun dia merawat mimpinya duduk di parlemen Bombana.
Gelanggang Pemilu 2014, Arsyad kembali lagi ke palagan perebutan suara rakyat. Berbekal kendaraan politik Partai Nasional Demokrat (NasDem) dan kepiawaiannya merawat basis massanya, Arsyad berhasil menjadi anggota DPRD Bombana melalui Daerah Pemilihan (Dapil) 3 Poleang.
Arsyad konsisten di jalan yang dipilihnya, mengabdi di ranah politik. Istikamah berada di jalan perjuangan aspirasi rakyat Bombana, kembali mengantarkannya duduk di DPRD pada Pemilu 2019. Panji-panji Partai NasDem tetap membersamainya. Kariernya di jagat politik lokal Bombana kian moncer. Arsyad menjadi Ketua DPRD Bombana sekaligus Ketua DPD Partai NasDem Bombana.
“Saya terjun ke ranah politik atas dorongan pengabdian dan membantu menyelesaiakan berbagai masalah yang menjadi aspirasi masyarakat,” ujarnya kepada Kendari Pos, Kamis (29/9), kemarin.
Kendati karier politiknya menjulang tinggi, interaksi sosial politisi 43 tahun itu tetap membumi. Publik Bombana mengenalnya sosok yang humble dan friendly meski sudah menjadi orang nomor satu di DPRD dan Partai NasDem Bombana.
Pria kelahiran Kampung Baru, 10 Agustus 1979 ini tak pernah membatasi diri bergaul dengan wong cilik. Turun ke lapangan bertemu dan menyerap aspirasi warga Bombana adalah rutinitasnya. Aspirasi itu disampaikan ke Pemda Bombana.
Arsyad punya komitmen kuat memperjuangkan aspirasi rakyat Bombana. Anak dari pasangan Syamsuddin dan Norma itu membuka ruang seluas-seluasnya kepada masyarakat untuk menyampaikan keluh kesahnya terkait persoalan pembangunan.
“Tidak ada alasan untuk tidak memperjuangkan aspirasi rakyat, sebab itu tanggung jawab moril kita kepada rakyat saat diberi amanah duduk di parlemen sebagai wakil rakyat Bombana,” cetus alumni Magister Universitas Muhammadiyah Jakarta (UNJ) itu.
Meski dikenal ramah, Arsyad akan bersikap tegas kalau urusan memperjuangkan kepentingan rakyat di parlemen. Sikap itu membuatnya dihormati rekan sejawat dan disegani mitra kerjanya.
Ayah Kheysia Alifa Arsyad dan Muh. Katakan Surya Arsyad itu selalu tampil didepan jika soal urusan rakyat. “In Syaalah seluruh aspirasi kita terima. Menjadi wakil rakyat, hal penting yang harus diperhatikan adalah menjaga amanah masyarakat,” imbuhnya.

Beberapa aspirasi rakyat yang berhasil direalisasikan Arsyad sejak berada di parlemen adalah mendorong daerah Poleang tersentuh dana APBD. Sebelumnya, daerah tersebut belum pernah tersentuh APBD. Arsyad juga berhasil mendorong pengaspalan jalan dengan anggaran Rp1 miliar. Program-program yang berpihak kepada petani dan nelayan pun berhasil direalisasikan sesuai aspirasi rakyat. “DPRD itu harus terus membuka ruang-ruang bagi masyarakat Bombana untuk mengadu,” ungkapnya.
Arsyad mengaku, menjadi politisi harus bergerak hati-hati. Mendahulukan pemikiran jernih, analisis mendalam dan menyeluruh agar segala bentuk kebijakan yang diramu tepat sasaran dan benar-benar menjadi solusi bagi masyarakat. “Dengan begitu, keberadaan wakil rakyat di gelanggang parlemen menjadi sangat bermakna dan jabatan yang diamanahkan tidak hanya menjadi simbol semata,” imbuhnya. (Pariwara)