Kilassultra.com, BAUBAU -SMA Negeri 1 Baubau menyeleksi siswanya untuk jadi Duta sekolah. Seleksi bertujuan untuk menjadi perwakilan sekolah ketika ada tamu kunjungan dari luar daerah atau dalam daerah. Sedikitnya ada 36 pasangan siswa yang ikuti seleksi.
Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Kota Baubau Muhammad Radi mengatakan, jumlah siswa yang ikut Seleksi 36 pasangan atau 72 orang. Diseleksi dalam dua tahapan,. Tahap pertama mengirimkan foto berpasangan dengan menggunakan pakaian sekolah putih abu-abu. Sedangkan tahap dua suruh membuat salah satu karya tulis yang di tentukan oleh sekolah.
“Jadi, ada tiga karya tulis mereka pilih, satu Aktualisasi profil peserta didik Pancasila dalam sehari-hari maupun di sekolah, kemudian yang kedua, Perundungan, Intoleransi dan kekerasan seksual, dan yang ketiga, Belajar Seru Versi mereka”Kata Radit saat di temui awak Media kilassultra.com di ruang kerjanya, Rabu (24/8/2022).
Mantan kepala sekolah SMA 2 Negara Baubau menuturkan, Setelah melewati dua tahap mengirim foto dan menulis salah satu karya. Pesertanya berasal dari SMAN 1 Baubau di mulai dari kelas X dan Kelas XI. Kemudian Memiliki kemampuan menulis dan berbicara di depan umum.
“Jadi, untuk menjadi Duta Sekolah syarat harus siswa SMA 1 negeri kota Baubau, harus mempunyai kemampuan menulis kemudian berbicara didepan umum karena itu memang perlu,” katanya.
Radi menambahkan,Calon Duta harus Memiliki keahlian seperti di bidang seni, olahraga, sains atau bidang lain (Akademik atau Non Akademik) dan Aktif dimedia Sosial serta berpenampilan Menarik.
“Memiliki keahlian tersendiri (bakat) seperti bisa tari, bisa nyanyi kemudian olahraga. Kemudian juga aktif juga di media sosial seperti punya Instagram, Facebook,”terangnya.
Ia juga menuturkan, Pendaftaran , Mulai 19 Agustus sampai dengan 20 September 2022. Olehnya itu penjurian dilaksanakan bulan depan. dimana yang lolos 10 besar di undang orang tua murid untuk menjadi penentu.
“Pada saat itulah yang akan ditentukan sapa yang akan jadi pemenang. yang akan jadi juri adalah orang tua mereka sendiri, bukan guru yang tentukan sapa yang jadi juara. Nilai terendah 80 nilai tertinggi 100,” tutup Radi, (Firman).